Bagaimana Menghadapi Resiko dari Global Sourcing?

Ilmu Purchasing: Risk from Global Sourcing, Bagaimana Menghadapinya?

Dear teman-teman pembaca artikel Ilmu Purchasing, sejenak Pewe mau ngajak teman-teman untuk mengheningkan cipta bagi korban teror Friday the 13th di berbagai belahan bumi yang terjadi Jumat lalu. Tanpa memandang dan mencari-cari dalang di balik ini semua ataupun SARA, mudah-mudahan teror ini jadi yang terakhir terjadi. Aamiin.
sistem purchasing
Global Risk
Teman-teman Pewe yang budiman, Pewe jadi penasaran, akankah isu teroris yang belakangan terjadi ini bisa mempengaruhi kinerja vendor Anda? Apakah airport dan pelabuhan sebagai area cargo akan menjadi sasaran target teroris berikutnya? Jika negara adikuasa menyerang negara penghasil minyak, akankah harga minyak dunia yang melambung berpengaruh terhadap vendor Anda?

Perubahan besar terhadap manajemen resiko akibat dari isu-isu global ini mulai dirasakan. Bagaimana perusahaan mengatur atau mengurangi resiko-resiko tersebut? Dari majalah SC Digest bulan Desember 2009, ada beberapa rekomendasi untuk meminimalkan resiko global tersebut, yaitu:
  1. Waspada terhadap proses-proses ataupun data-data Anda yang dikelola oleh perusahaan lain. Krisis mungkin akan datang namun jangan tunggu sampai benar-benar terjadi dan membahayakan Anda. Segera lakukan review dan ambil langkah-langkah kompromi.
  2. Mungkin vendor Anda terpaksa pindah lokasi karena alasan keamanan atau efisiensi. Lakukan analisa terhadap resiko jarak tempuh lokasi yang baru. Apakah justru membahayakan Anda atau tidak. Adakalanya lokasi yang baru justru menambah panjang jarak maupun waktu tempuh.
  3. Siapkan rencana alternatif jika krisis terjadi. Bangun sistem sistem back up terhadap vendor-vendor luar negeri. Pastikan Anda akan mampu berubah cepat ke sistem alternatif tersebut, terutama dalam hal operasi operasi vital, misalnya pasokan bahan baku.
  4. Perlu juga menyiapkan sistem yang bisa dikerjakan di rumah masing-masing karyawan. Bayangkan jika kantor harus tutup mendadak seperti kejadian gempa, atau vendor Anda hanya bisa melayani Anda diluar jam kerja karena isu-isu keselamatan.
  5. Atur dengan vendor Anda mengenai sumber-sumber data penting jika bisnis Anda menggunakan server yang sama dengan operation mereka. Minta akses ke database alternatif jika terjadi krisis, meskipun dalam kontrak yang berlaku tidak menyebutkan klausul ini, maka masukkan ke dalam amandemen kontrak.
  6. Karena perusahaan Anda bukan satu-satunya customer dari vendor, dan Anda mungkin bukan customer yang dominan, maka siapkanlah langkah-langkah matang untuk menghadapi krisis secara bijaksana. Vendor Anda juga akan mengalami krisis dan hampir pasti mereka akan mempertahankan customer yang paling dominan bagi mereka, sehingga Anda boleh mulai berhitung dimana posisi Anda dimata vendor tersebut.
Masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko-resiko global. Sebagai informasi saja bahwa tidak banyak perusahaan yang mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman krisis, kebanyakan tidak ambil pusing sampai benar-benar terimbas badai krisis.


×
Judul